Font Size: 

Kota sebagai pusat aktifitas diharapkan mampu menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan jumlah penduduk. Ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan fasilitas perkotaan akan menimbulkan berbagai masalah perkotaan. Kecamatan Temanggung sebagai salah satu pusat aktifitas Kabupaten Temanggung dengan perkembangan daerah yang cukup pesat berimplikasi pada penyediaan fasilitas pendukung kegiatan penduduk, terutama fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan perlu menjadi prioritas agar daerah mampu menyediakan SDM yang baik sehingga mampu membantu pertumbuhan kota dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyediaan jumlah fasilitas pendidikan dapat dihitung dengan berbagai metode, salah satunya adalah melalui teknologi penginderaan jauh untuk memprediksi sebaran jumlah penduduk melalui klasifikasi permukiman. Hasil perhitungan estimasi penduduk tersebut akan digunakan untuk menentukan kebutuhan serta sebaran fasilitas pendidikan dengan mengacu pada SNI 03-1733-2004. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode waterfall process model yaitu model yang sistematis dan berurutan dalam membangun suatu fenomena menggunakan perangkat lunak. Langkah yang dibangun adalah langkah-langkah secara geospasial untuk menganalisis fenomena spasial yang terjadi pada lokasi studi. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hasil bahwa jumlah penduduk Kecamatan Temanggung adalah 208.498 jiwa yang tersebar dalam 25 desa/ kelurahan dengan penduduk terbanyak berada di kelurahan Sidorejo sebanyak 13.880 jiwa.  Berdasarkan perhitungan data penduduk ini, fasilitas pendidikan minimal yang harus disediakan di Kecamatan Temanggung adalah 166 unit TK, 130 unit SD, 43 unit SMP, 43 unit SMA, dan 85 Taman Bacaan dengan sebaran fasilitas pendidikan terbanyak berada di kelurahan Sidorejo (11 unit TK, 9 unit SD, 3 unit SMP, 3 unit SMA,  dan 6 unit taman bacaan).

Estimasi Penduduk; Fasilitas Pendidikan; Geospasial; Penginderaan Jauh